1.
Pengertian Ruang Lingkup Pengendalian
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Sedangkan pengendalian diartikan sebagai proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti. Jadi batasan pengendalian intern secara luas, diantaranya sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Sedangkan pengendalian diartikan sebagai proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti. Jadi batasan pengendalian intern secara luas, diantaranya sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :
1. mengamankan
aktiva perusahaan
2. mengecek
kecermatan dan ketelitian data akuntansi
3. meningkatkan
efisiensi
4. mendorong
agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Ringkasnya
bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi
juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan.
2.
Ancaman-ancaman
atas SIA
a. kehancuran
karena bencana alam dan politik, seperti :
Ø Kebakaran
atau panas yang berlebihan
Ø Banjir,
gempa bumi
Ø Badai
angin, dan perang
b. kesalahan
pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
Ø Kegagalan
hardware.
Ø Kesalahan
atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan
fluktuasi listrik.
Ø Serta
kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
c. tindakan
yang tidak disengaja, seperti :
Ø Kecelakaan
yang disebabkan kecerobohan manusia.
Ø Kesalahan
tidak disengaja karen teledor.
Ø Kehilangan
atau salah meletakkan.
Ø Kesalahan
logika.
Ø Sistem
yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan.
d. tindakan
disengaja, seperti :
Ø sabotase
Ø Penipuan
komputer
Ø Penggelapan
3.
Konsep
dan Langkah pengendalian SIA
A.
Konsep
SIA
Konsep yang dipelajari
dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh
komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi manual.
Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim dapat disusun
dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian telah dimasukkan
dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena
itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada
sistem manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat
diganti oleh komputer, yang dapat diganti dengan komputer adalah proses
pengolahan datanya. Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan
komputer sering disebut dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang
selain mengolah data akuntansi bagian ini juga mengolah data perusahaan yang
lain.
B.
Langkah
Pengendalian SIA
Terdiri dari struktur
organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan
pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya,
organisassi, prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan
yang cukup dalam arti :
Ø Transaks-transasidilkasanakan
sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
Ø Transaksi-transaksi
dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu
untuk laporan-laporan tersebut dan (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas
aktiva.
Ø Access(penggunaan)
aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen.
Ø Tanggung-jawab
atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu
tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan.
4.
Penilaian
Resiko
A. Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO
adalah Penilaian resiko.
B. Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini
:
Ø strategis — melakukan hal yang salah
Ø Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan
cara yang salah
Ø Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan,
pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
Ø informasi — menerima informasi yang salah atau tidak
relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
C. Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus
mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :
Ø Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
Ø Akses sistem yang tidak diotorisasi
Ø Penyadapan transmisi data
Ø Hilangnya integritas data
Ø Transaksi yang tidak lengkap
Ø Kegagalan sistem
Ø Sistem yang tidak kompatibel
D. Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar
karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :
Ø Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan
komputer daripada serangan teroris
Ø Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan
bersama-sama.
5.
pengawasan
kinerja
Metode
utama untuk mengawasi kinerja mencakup :
Ø Supervisi
yang efektif
Ø Pelaporan
yang bertanggung jawab
Ø Audit
internal