Sabtu, 02 November 2013

Pembuatan Model Data & Desain Database

Pembuatan Model Data & Desain Database


1. Jelaskan ruang lingkup dan proses desain database !


#Sistem Ruang Lingkup Aplikasi Database
1.          Pendefinisian Sistem
 ð     Pendefinisian dari ruang lingkup system database, pemakainya dan aplikasinya
   2.     Perancangan Database
 ð     Perancangan model konseptual database
 ð     Perancangan model logika database
 ð     Perancangan fisik database 
   3.     Implementasi
 ð     Pembuatan file database
 ð     Penerapan aplikasi perangkat lunak
   4.     Pengisian dan konversi data (loading)
 ð     Pengisian data ke dalam database
 ð     Pengkonversian data dari file lama ke file baru
   5.     Konversi Aplikasi
 ð     Aplikasi Software dari system lama ke system baru
   6.     Testing dan Validasi
 ð     Sistem baru di tes dan di validasi
   7.     Operasi
 ð     Pengoperasian system database dan aplikasinya
   8.     Monitoring dan Pemeliharaan
 ð     Pengontrolan dan pemeliharaan

Perancangan Database
Perancangan database akan mendukung pengoperasian-pengoperasian dan tujuan dari organisasi

Tujuan Perancangan Database
 Ø      Untuk menyajikan data dan hubungan antar data yang diperlukan oleh pemakai dan aplikasi
 Ø      Untuk mempermudah pemahaman informasi
 Ø      Untuk melengkapi model data yang mendukung transaksi-transaksi yang diperlukan
 Ø      Untuk mendukung proses permintaan dan performance seperti waktu respon, waktu proses dan tempat penyimpanan

Fase-fase dari proses Perancangan Database
1.                  Pengumpulan dan analisis permintaan
2.                  Perancangan model konseptual database
3.                  Pemilihan DBMS
4.                  Perancangan model logical database
5.                  Perancangan fisik database
6.                  Implementasi database

Fase-1. Pengumpulan dan analisis Permintaan-permintaan

Fase ini meliputi pengumpulan dan analisis permintaan dari para pemakai maupun area aplikasi.

 Aktifitas-aktifitas yang dilakukan dalam fase ini:
 ð     Mengidentifikasikan kelompok dari pemakai dan area aplikasi
 ð     Mempelajari dokumen-dokumen yang ada
(bentuk-bentuk formulir, laporan, aturan-aturan)
 ð     Menganalisis lingkungan operasional dan pemrosesan permintaan
 ð     Mengadakan questioner dan interview

 Fase-2. Perancangan Model Konseptual Database
 ð     Fase ini meliputi penyajian data dan hubungan-hubungannya yang disimpan dalam database
 ð     Model data ini terpisah dari detail implementasi seperti DBMS yang digunakan, program aplikasi dan perangkat kerasnya.

 Pada fase ini dilakukan 2 aktifitas:
a *    Perancangan skema konseptual
Aktifitas- aktifitas yang dilakukan:
 ð     Mengidentifikasi tipe entity, atribut-atributnya serta keterhubungan antar entity
 ð     Menentukan key dari atribut-atribut tersebut
 ð     Menentukan cardinaliti ratio dan participation constraint
 ð     Bila diperlukan ditambahkan spesialisasi atau generalisasi

Terdapat 2 macam pendekatan:
1.                  Perancangan skema tersentralisasi
 ð     Semua permintaan user dan aplikasi dirancang menjadi satu kesatuan. Autorisasi tersentralisasi oleh DBA.
 ð     DBA bertanggungjawab penuh dalam perancangan
 ð     Diperlukan perancang database yang ahli dan memahami permintaan-permintaan untuk setiap pemakai
2.                  Perancangan skema integrasi
 ð     Setiap kelompok pemakai dapat merancang database meraka sendiri-sendiri
 ð     Setelah skema konseptual database terbentuk, proses integrasi dilanjutkan oleh DBA
 ð     Pembentukan entity-entity, atribut-atribut dan domain harus jelas dan seragam pada setiap user group

Strategi-strategi pada perancangan skema:
1.                  Top Down Strategi
 ð     Perancangan dimulai dari pendefinisian tipe-tipe entitynya terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan    dengan ketehubungannya beserta atribut-atributnya
 ð     Pendefinisian tipe entity dari lebih tinggi ke tipe yang lebih rendah. Contoh : menggunakan spesialisasi


2.                  Bottom Up Strategi
 ð     Perancangan dimulai dari pendefinisian atribut-atribut terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya
 ð     Pendefinisian tipe entity dari lebih rendah ke tipe yang lebih tinggi. Contoh : menggunakan Generalisasi
3.                  Inside-Out Strategi
 ð     Special kasus dari Bottom Up Strategi dimana difokuskan ke konsep-konsep utama baru ke konsep lainnya.
4.                  Mixed Strategi
 ð     Gabungan dari Top Down dan Bottom Up Strategi

b.                  Perancangan transaksi
 ð     Transaksi merupakan represantasi dari aktifitas-aktifitas terhadap database
 ð     Perancangan transaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan area aplikasi
    Kegiatan-kegiatan dalam perancangan transaksi pada tingkat konseptual meliputi:
 ð     Mengidentifikasi input/output
 ð     Mengidentifikasi fungsi transaksi

Jenis-jenis Transaksi:
 v     Retrieval transaksi
Transaksi yang mencari data untuk menampilkan laporan pada layer
 v     Update transaksi
Transaksi untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi record-record di dalam database
 v     Mixed transaksi
Transaksi untuk mencari data sekaligus untuk update data

 Fase-3. Pemilihan DBMS
 Terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan DBMS :
 1. Faktor teknik
 ð     Pendefinisian primary key, foreign key, tipe data dan domain
 ð     Tersedianya control integrity, mekanisasi view, kamus data dan kemandirian data
 ð     Tipe-tipe model data yang tersedia
 ð     Pemeliharaan struktur file
 ð     Kemudahan reorganisasi, indexing
 ð     Tersedianya kompresi data
 ð     Bahasa query yang tersedia
 ð     Tersedianya system interface
 ð     Multi user diperbolehkan
 ð     Tersedianya backup dan recovery
 ð     Tersedianya pengontrolan konkurensi
 ð     Tersedianya penanganan deadlock

 2. Faktor ekonomi
 ð     Perkiraan biaya yang dibutuhkan : software, pemeliharaan hardware, training, operasi dsb.
 ð     System yang lebih familier dengan personal-personalnya
 ð     Kemampuan pelayanan vendor (penjual)

Fase-4. Perancangan Model Logikal database

Didalam fase ini ada 2 kegiatan:
1.                  Pemetaan system independent (Tansformsi)
 ð     Pemetaan dari ER (entity relationship) diagram ke bentuk database yang dipilih
 ð     Jenis-jenis model database adalah relasional, hierarki, jaringan dan object oriented
2.                  Penyesuaian skema ke DBMS
 ð     Kita harus menyesuaikan skema yang diperoleh ke bentuk database yang dipilih, karena setiap database mempunyai model data yang berbeda
 ð     Bila database yang dipilih adalah database relasional, maka relasi harus dinormalisasikan terlebih dahulu

Fase-5. Perancangan Fisik Datase

Perancangan fisik database meliputi :
 ð     Perancangan aturan integrity
 ð     Analisis transaksi
 ð     Pemilihan organisasi file
 ð     Pemilihan indekx
 ð     Pengontrolan redudansi
 ð     Perancangan view untuk pemakai
 ð     Pemberian hak pengaksesan untuk pemakai

Beberapa petunjuk dalam pemilihan database secara fisik:
 1.    Respon Time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan
 2.   Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses
 3.   transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh system database, dan merupakan parameter kritis dari system transaksi (missal: digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll)

Fase-6. Implementasi Sistem Database
 ð     pembentukan database file
 ð     pengisian data
 ð     konversi data (bila perbaikan system lama)
 ð     implementasi transaksi database
 ð     testing dan validasi
    2. Gambarkan Diagram Hubungan Entitas !


  3. Gambarkan dan Jelaskan diagram REA! (Resources Event Agent Diagram) !

  
  
MODEL DATA REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi.
Model data REA mengklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. sumber daya yang didapat dan dipergunakan organisasi (Resource) contoh : kas dan persediaan, perlengkapan, gudang pabrik dsb
2 . Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi (Event) Contoh : sales events, taking customer orders
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut (agent) Contoh : pegawai (staf penjualan dan kasir), pelanggan
Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu teriri dari empat langkah :
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan kualitas dasar memberi-untuk-menerima, dalam siklus tersebut.Penjelasan :
Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalm kegiatan tersebut.Penjelasan :
Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
Kegiatan penerimaan kas dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.
Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan, di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi utnuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan petukaran ekonomi. Penjelasan :
Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
Contoh: Kegiatan penjualan dapat dipergunakan untuk mewakili baik penjualan dengan pengiriman maupun yang terjadi di toko. economic exchange event.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan.Penjelasan :
Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
Kardinalitas maksimem dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship.
Kardinalitas maksimem dapat baik 1 atau N.
Kardinalitas minimem 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya.Kardinal maksimem N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya.
D. Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi
Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah berikut:
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Apabila perlu, ganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen dan pertukaran ekonomi yang dihasilkan dari pemecahan kegiatan tadi.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan..
E. Mengimplementasikan diagram REA dalam database relasional
Mengimplemetasikan diagram REA ke dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu :
1. membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak- ke-banyak (many to many)
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat. Penjelasan :
· Menetapkan Kunci Utama: Biasanya, kunci utama of a table representing an entity is a single attribute.
· Other Attributes: Additional attributes are included in each table to satisfy transaction processing requirements.
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu ke satu (one to one) dan hubungan satu ke banyak (one to many)
Contoh : Hubungan Satu ke Satu: Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu antara entitas dapat diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu entitas sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya.
Penjelasan:
· Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak dapat diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan kunci luar.
· Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1
· Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci luar dalam kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas.
F. Memadukan diagram REA antar siklus
Untuk mendesain SIA yang dapat berfungsi, harus dikembangkan diagram REA untuk siklus tambahan dan kemudian memadukan diagram-diagram tersebut
Periksa kelengkapan dengan menguji apakah diagram tersebut memenuhi dua peraturan berikut ini :
Setiap entitas sumber daya harus berhubungan dengan dua kegiatan arus stok salah satunya menambah sumber daya dan yang lainnya menguranginya
Setiap kegiatan pertukaran ekonomi yang menambah sumber daya harus berhubungan dengan kegiatan pertukaran ekonomi yang mengurangi sumber daya hal tersebut disebut prinsip dualitas ekonomi
F. Menggunakan diagram REA
Diagram REA secara khusus berguna untuk mendokumentasikan SIA tingkat lanjut yang menggunakan database, karena kardinalitas dalam diagram REA menyediakan informasi mengenai praktik bisnis organisasi dan pola pertukaran ekonominya.
Nilai 0 minimum untuk penjualan mengindikasikan bahwa terjadi penjualan secara kredit
Nilai N maksimum untuk penjualan berarti bahwa pelanggan dapat membayar secara mencicil.


http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/pembuatan-model-data-dan-desain-database/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar