Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September
1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi
salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, Iwan
menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di
akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok
orang (seperti lagu Wakil Rakyat dan Tante Lisa), empati bagi kelompok
marginal (misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku), atau
bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar
Indonesia, seperti lagu Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang
dibawakannya.
Lewat lagu-lagunya, ia memotret kehidupan dan sosial-budaya di akhir
tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang
(seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal
(misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang
melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti
Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak
hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar
Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional
1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP
(Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di
beberapa tabloid olah raga.Kharisma seorang Iwan
Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'.
Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di
seluruh Nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan
sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang
Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi
aktifitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang Oi
dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke
mancanegara.
Perjalanan Hidup
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di
Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika
ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan
mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan
ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu.
Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang
produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master.
Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi,
Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal
di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu
humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat
direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC
Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu
saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica
Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di
Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana
Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan
mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album
Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan
berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi
setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI,
lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan,
Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan
dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya yang
kritis.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI
pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan
Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus
menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang di
dukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa
saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar
dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.
Keluarga
Iwan lahir di Jakarta pada 3 September 1961 dari pasangan Haryoso
(ayah)(almarhum) dan Lies (ibu). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan
mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae,
dan Rayya Rambu Robbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun
demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade
mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan
sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu
Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua
menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan
harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1
Januari 1981).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak
yang membuat aktifitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa
tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa
Leuwinanggung Bogor Jawa Barat sekitar satu jam perjalanan dari
Jakarta. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan
melukis dan berlatih bela diri.
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama
menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat
lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki.
Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Kesederhanaannya menjadi
panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para
penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada
tanggal 16 Agustus 1999 yang dinamakan Yayasan Orang Indonesia atau
biasa dikenal dengan sebutan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para
penggemar Iwan Fals.
Ref : http://iwan-fals.blogspot.com/2007/04/biografi-singkat-iwan-fals.html
http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Iwan_Fals
Selasa, 22 Mei 2012
ORGANISASI & METODE (TUGAS 4)
Record Retention Schedule
pengertian
Record Retention Schedule menurut FX Soedjadi adalah Suatu
kebijaksanaan yang harus dilakukan dalan rangka proses manajemen, yaitu
yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihar distribusi ataupun
disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yan perlu tetap
disimpan untuk selama-lamanya serta jenis-jenis records yang mana da
dalam jangka waktu berapa lama pula perlu dimusnahkan karena sudah tidak
diperluka lagi.
Penggolongan
records ini dilakukan untuk mengatasi masalah dalam melakukan pemilihan
dan menentukan kapan suatu records harus dimusnahkan atau disimpan
untuk selamanya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang
disesuaikan dengan kondisi suatu instansi, keadaan perusahaan,
kepentingan records terhadap hasil pengambilan kepu-tusan, biaya yang
harus dikeluarkan serta dasar sistem filing yang dipakai maka suatu
records bisa ditentukan kapan dan jenis apa yang harus dimusnahkan atau
disimpan untuk sementara (temporary storage), dan kapan records tersebut
harus disimpan untuk selamanya (permanent storage) . Adapun
penggolongan records menurut FX Sudjadi adalah sebagai berikut:
1. Records yang tidak penting (nonessential).
2. Records yang dapat dimanfaatkan (helpful).
3. Records yang penting (important).
4. Records yang sangat pentmg (vital).
1. Records yang tidak penting
Records yang tidak penting di sini dimaksudkan semua surat-surat, catatan-catatan, maupun laporan yang hanya digunakan dalam waktu yang singkat atau bahkan hanya digunakan dalam beberapa menit saja. Oleh karena itu kalau records tersebut disimpan hanya akan membuang tenaga penyimpanan, biaya perawatan, tempat maupun waktu. Sehingga sebaiknya records yang tidak penting ini dimusnahkan kalau kegunaannya sudah dipakai.
Yang biasa termasuk ke dalam records ini antara lain :
1. Nota-nota pembelian barang yang sudah lunas.
2. Slip-slip surat pendaftaran pegawai.
3. Surat-surat undangan dari karyawan atau relasi (misalnya pesta perkawinan, pe-resmian gedung dsb).
4. Pengumuman yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari (misalnya hari libur, kegiatan amal dsb ).
5. Pesanan-pesanan yang menyangkut kegiatan rutin, dan sebagainya.
2. Records yang tidak dimanfaatkan
Maksud records disini adalah records yang masa penggunaannya dalam waktu yang terbatas sehingga perlu dimasukkan ke dalam file yang untuk sementara waktu disimpan untuk kemudian dimusnahkan kalau sudah melewati batas waktu kadaluarsa. Kalau records tersebut setelah dimasukkan kedalam file sudah dimanfaatkan untu mengatasi masalah atau persoalan-persoalan perusahaan maka records tersebut suda dapat dimusnahkan. Sedangkan yang termasuk ke dalam records ini adalah sebagai berikut :
a. Surat-surat undangan rapat.
b. Dokumen-dokumen yang bersifat periodik
c. Surat-surat keterangan ijin dan sakit.
d. Surat-surat dinas ke cabang perusahaan, dan sebagainya.
3. Records yang penting
1. Records yang tidak penting (nonessential).
2. Records yang dapat dimanfaatkan (helpful).
3. Records yang penting (important).
4. Records yang sangat pentmg (vital).
1. Records yang tidak penting
Records yang tidak penting di sini dimaksudkan semua surat-surat, catatan-catatan, maupun laporan yang hanya digunakan dalam waktu yang singkat atau bahkan hanya digunakan dalam beberapa menit saja. Oleh karena itu kalau records tersebut disimpan hanya akan membuang tenaga penyimpanan, biaya perawatan, tempat maupun waktu. Sehingga sebaiknya records yang tidak penting ini dimusnahkan kalau kegunaannya sudah dipakai.
Yang biasa termasuk ke dalam records ini antara lain :
1. Nota-nota pembelian barang yang sudah lunas.
2. Slip-slip surat pendaftaran pegawai.
3. Surat-surat undangan dari karyawan atau relasi (misalnya pesta perkawinan, pe-resmian gedung dsb).
4. Pengumuman yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari (misalnya hari libur, kegiatan amal dsb ).
5. Pesanan-pesanan yang menyangkut kegiatan rutin, dan sebagainya.
2. Records yang tidak dimanfaatkan
Maksud records disini adalah records yang masa penggunaannya dalam waktu yang terbatas sehingga perlu dimasukkan ke dalam file yang untuk sementara waktu disimpan untuk kemudian dimusnahkan kalau sudah melewati batas waktu kadaluarsa. Kalau records tersebut setelah dimasukkan kedalam file sudah dimanfaatkan untu mengatasi masalah atau persoalan-persoalan perusahaan maka records tersebut suda dapat dimusnahkan. Sedangkan yang termasuk ke dalam records ini adalah sebagai berikut :
a. Surat-surat undangan rapat.
b. Dokumen-dokumen yang bersifat periodik
c. Surat-surat keterangan ijin dan sakit.
d. Surat-surat dinas ke cabang perusahaan, dan sebagainya.
3. Records yang penting
Yang
termasuk records ini adalah catatan-catatan atau laporan-laporan
ataupur dokumen-dokumen yang mempunyai waktu penggunaannya dalam jangka
waktu yan^ relatif lama, misalnya dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun.
Records ini karena mempunyai usia pemakaian yang relatif lama maka
records in harus dimasukkan ke dalam file yang telah disesuaikan dengan
sistem yang dipakai dai memerlukan pemeriksaan yang terus-menerus atau
secara kontinue. Penyimpanan records ini bisa dimasukkan ke dalam
almari-almari atau file kabine yang mempunyai usia pemakaian sampai
sepuluh tahunan, sehingga keamanan file yanj disimpan terjamin. Apabila
records tersebut sudah melewati batas waktunya maka records tersebut
bis£ dimusnahkan dengan catatan menunggu pemeriksaan dari pejabat yang
berwenang. Yang tergolong ke dalam records yang penting adalah :
a. Dokumen-dokeumen penjualan.
b. Laporan-laporan keuangan.
c. Catatan-catatan pembukuan mengenai penerimaan dan pengeluaran masalah keuangan.
d. Wesel-wesel tagih, dan sebagainya.
4. Records yang sangat penting.
Records inilah yang akan disimpan selama-lamanya samapai bangkrutnya perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Karena records ini menyangkut mati-hidupnya perusahaan misalnya menyangkut segi yuridis atau historis berdirinya perusahaan atau instansi tersebut. Sebelum records ini disimpan pada tempat penyimpanan yang permanen records-records tersebut harus melewati proses yaitu dimasukkan terlebih dahulu ke dalam tempat penyimpanan sementara baru kemudian sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan permanen reords yang disimpan ke dalam tempat penyimpanan sementara tersebut sudah melalui pemeriksaan yang berwenang untuk dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan yang permanen.
Adapun yang termasuk records ini sebagai berikut :
a. Surat akte pendirian bangunan dan guna pakai.
b. Surat perjanjian kontrak.
c. Surat-surat asuransi.
d. Surat-surat keputusan.
e. Surat ijin pengoperasian kegiatan perusahaan.
f. Surat-surat hak milik perusahaan, dan sebagainya.
Sumber ::http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab7_record_record_retention_schedule.pdf
b. Laporan-laporan keuangan.
c. Catatan-catatan pembukuan mengenai penerimaan dan pengeluaran masalah keuangan.
d. Wesel-wesel tagih, dan sebagainya.
4. Records yang sangat penting.
Records inilah yang akan disimpan selama-lamanya samapai bangkrutnya perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Karena records ini menyangkut mati-hidupnya perusahaan misalnya menyangkut segi yuridis atau historis berdirinya perusahaan atau instansi tersebut. Sebelum records ini disimpan pada tempat penyimpanan yang permanen records-records tersebut harus melewati proses yaitu dimasukkan terlebih dahulu ke dalam tempat penyimpanan sementara baru kemudian sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan permanen reords yang disimpan ke dalam tempat penyimpanan sementara tersebut sudah melalui pemeriksaan yang berwenang untuk dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan yang permanen.
Adapun yang termasuk records ini sebagai berikut :
a. Surat akte pendirian bangunan dan guna pakai.
b. Surat perjanjian kontrak.
c. Surat-surat asuransi.
d. Surat-surat keputusan.
e. Surat ijin pengoperasian kegiatan perusahaan.
f. Surat-surat hak milik perusahaan, dan sebagainya.
Sumber ::http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab7_record_record_retention_schedule.pdf
Posted in:
ORGANISASI & METODE (TUGAS 3)
FILING
Pengertian FILING adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan
yang ber-hubungan dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan,
penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat-surat,
catatan-catatan, perhitungan-perhitungan, grafik-grafik, data ataupun
informasi yang lain dan tindakan tersebut dilakukan dengan
setepat-tepatnya dalam rangka melakukan suatu proses manajemen serta
catatan maupun surat tersebut dapat ditemukan kembali dengan mudah.Dari
pengertian tersebut di atas dapat kita simpulkan, Hal yang paling pokok
dalam FILING adalah tidak hanya bagaimana melakukan penyimpanan saja
tetapi juga yang paling penting adalah bagaimana surat yang disimpan
tersebut bisa dengan mudah ditemukan kembali. Mengapa suatu FILING
diperlukan dalam suatu perusahaan ? Pentingnya suatu FILING dilakukan
menyangkut:
a.
Dihubungkan dengan bisa tidaknya surat yang disimpan tersebut dipakai
dengan mengikuti perubahan di waktu-waktu yang akan datang baik
menyangkut masalah yang berhubungan dengan perencanaan, pengembangan
perusahaan, maupun kema-juan-kemujuan dan perubahan organisasi. Masalah
keamanan penempatan FILING yang sebaiknya sewaktu-waktu jika diperlukan
dapat dengan mudah ditemukan, hal ini sangat penting karena menyangki t
dengan proses pemgambilan keputusan yang akan dilakukan perusahaan.
Sehingg i kecepatan waktu dalam penemuan surat yang dibutuhkan seorang
manajer sangat perlu diperhatikan. FILING merupakan suatu tempat
penampungan daya ingatan seorang manejer yang sewaktu-waktu jika
diperlukan harus dengan cepat ditemukan. Jangan sampai pada saat ingatan
tersebut diperlukan dalam mengatasi suatu masalah susah ditemukan
FILING yang dibuat setepat-tepatnya baik pada saat penyimpanan disebut
sebagai warkat atau PAPERS.
Papers tersebut antara lain:
- Surat pembayaran barang.
- Surat penerimaan barang.
- Surat hutang .
- Surat asuransi
- Surat penjualan barang.
- Surat pengiriman barang.
- Surat-surat administrasi kepegawaian.
- Sura-surat pembayaran pajak.
- Surat perjanjian perdagangan
- Surat-surat jaminan.
- Laporan- laporan keuangan perusahaan Daftar harga-harga bahan-bahan dasar. dan surat-surat yang lainnya
Semua
surat-surat yang tersebut di atas di samping yang belum termasuk ke
dalan surat-surat di atas sangat penting gunanya bagi perusahaan, karena
suarat-surat tersebut akan memperlancar jalannya operasi perusahaan
baik dalam mengadakan perenca naan masa depan maupun target-target
perusahaan yang hendak dicapai sampai dengai masalah dalam pengambilan
keputusan.
2. PENYUSUNAN PAPERS KE DALAM FILE
Mengingat
pentingnya papers dalam kemajuan perusahaan maka penyimpanan papers ke
dalam file dengan aman sangat diperlukan sehingga papers tersebut dapat
dijamin ke-absahannya, kebersihannya maupun keamanannya. Untuk menunjang
keamanan penyimpanan papers bisa dilakukan dengan beberapa cara
misalnya
1. Sistem penyusunan papers menurut abjad.
2. Sistem penyusunan papers menurut subyek.
3. Sistem penyusunan papers menurut nomor.
4. Sistem penyusunan papers menurut daerah.
5. Sistem penyusunan papers menurut waktu.
1. Menurut Abjad (alphabetical).
Penyusunan papers berdasarkan abjad ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian, misalnya berdasarkan:
a. Nama orang, nama pendaftar nama mahasiswa, dan sebagainya.
Misalnya : Tanti Edipeni.
Sutanto Permadi Intan Pandanarum
b. Masalah yang akan dibahas, topik yang dibicarakan.
Misalnya : - Rotasi jabatan
- Pengunduran diri pegawai.
- laporan Rugi laba, dan sebagainya.
Untuk
mempermudah penempatan dan penemuan kembali papers-papers yang
ber-sangkutan maka sebaiknya dalam tempat penyimpanan papers pada awal
nama dise-lipkan huruf abjad yang sesuai dengan nama depan atau huruf
depannya misalnya untuk setiap pergantian nama atau topik ditulis ke
dalam lembaran yang menonjol sehingga mudah dalam mencari topik atau
nama yang lainnya.
2. Menurut Subyek
Penyusunan
papers menurut subyek ini merupakan modifikasi dari penyusunan papers
menurut abjad. Modifikasi tersebut dalam hal surat atau subyek pokoknya
jadi tidak semata-mata abjadnya saja. Misalnya dalam perusahaan dagang
maka urutan penyusunan dapat diatur pertama-tama file barang tahan lama,
kemudian barang-barang yang tahan sementara wal tu kemudian file barang
yang harus cepat habis jual. Jadi berdasarkan masing-masing subyek
tersebut untuk kemudian filingnya menurut abjad sesuai dengan ketentuan.
Dengan dimasukkannya papers-papers tersebut ke dalam file akan
memudahkan kita untuk dengan cepat menemukan file yang dibutuhkan sesuai
dengan urutan subyek yang diperlukannya. Penyusunan papers ini dengan
jalan menempatkan file-file kedalam tempat yang sesuai untuk kemudian
setiap tabs (adalah lembaran menonjol sehingga jelas menjadi pembatas
antara bagian-bagian yang berbeda) dari masing masing file dibubuhi
nomor dan menempatkannya sesuai dengan nomor surat. Penyusunan seperti
ini biasanya digunakan untuk papers-papers semacam cek, wese .
surat-rurat pembelian dan sebagainya. Misalnya untuk bidang keuangan dan
administrasi diberi nomor 3 dan bidang ini terbagi lagi menjadi
beberapa bagian misalnya bagian penerimaan. bagian penjualan dan bagia
pemberian kredit, maka nomor-nomor serinya dapat disusun sebagai berikut
:
a. Bagian penerimaan
b. Bagian penjualan
c. Bagian pemberian kredit
Dan selanjutnya.
Penomoran
tersebut diatas disebut segabai sistem digit, yang sistem ini
dimaksudka untuk mempercepat pemrosesan data secara otomatis atau
menggunakan komputer. Untu inilah kemudian perkembangan penggunaan
komputer untuk data prosesing semaki berkembang.
4. Menurut Daerah
Filing
cara ini digunakan pada instansi antau perusahaan-perusahaan yang mempu
nyai kantor cabang di daerah. Adapun urutan filingnya dapat dinyatakan
sebagai berikut
- Papers untuk urusan kantor pusat.
- Papers untuk urusan kantor cabang yang terletak di daerah propinsi.
- Papers untuk urusan kantor yang terletak di daerah tingkat II. dan| seterusnya.
Dengan
sistem file ini sebaikanya menggunakan sistem tabs atau kertas yang
menonjol untuk menjadi sekat dengan bagian yang lain. Perlu diketahui
bahwa sistem filing dengan cara ini banyak atau luas di pakai dikalangan
milker, perpajakan, asuransi perusahaan dagang, penjualan motor dan
sebagainya. Manfaat penggunaan sistem file ini dapat dengan mudah
mengetahui luasnya wilayah penjualan atau tanggung jawab masing- masing
cabang sehingga dapat membuat atau memperkirakan anggaran belanja.
penghasilan, biaya ataupun perseorangan yang dibu-tuhkan untuk
memperlancar operasi perusahaan.
5. Menurut urutan waktu
Penyusunan
file dilakukan dengan memperhatikan urutan waktu penerimaan papers dan
jangan lupa sistem ini sangat ditunjang keberhasilaannya dengan memakai
sistem tabs. Cara ini biasanya dipakai untuk mencatat semua tagihan
menurut urutan jatuh tempo atau pemberian kredit usaha ataupun
korespodensi dan sebagainya. Manfaat sistem ini bisa diketahui kapan
suatu piutang sudah saatnya ditagih, berapa jumiahnya dan berapa denda
atau biaya yang akan ditanggung dalam jangka waktu pendek. kapan saat
mendesaknya dan sebagainya.
3. PERKEMBANGAN PENYIMPANAN DATA
Perkembangan
penyimpanan data yang diperlukan suatu perusahaan yang sewaktu-waktu
dapat diambil dengan mudah cepat berkembang seiring dengan perkembangan
kemajuan teknologi. Kalau dulu semua surat yang dianggap penting akan
disimpan dalam suatu tempat tertentu maka dengan perkembangan perusahaan
tempat yang dibutuhkan untuk penyim¬panan data semakin besar. Oleh
karena itu dicari cara yang lebih efisien dalam menyim-pan data yang
penting bagi perusahaan. Perkembangan teknologi yang sangat membantu
meringankan beban petugas penyim¬panan data adalah perkembangan
teknologi di bidang teknik komputer di mana dengan perkembangan
teknologi komputer maka sekarang dapat digunakannya masin-mesin
Electronic Data Processing, pita-pita suara, laser disc, compact disc
dsb. Dengan mengikuti perkembangan komputer maka dapat diikuti
kemudahan-kemudahan yang bisa dilakukan dalam penyimpanan data maupun
dalam penemuan data kembali. Hanya saja semua papers dalam suatu filing
tidaklah harus disimpan selamanya atau harus disimpan semuanya. Ada
batas-batas waktu tertentu suatu papers sudah tidak dibutuhkan lagi atau
per-lukan surat-surat tertentu kita masukkan ke dalam suatu file. Untuk
kebijaksanan tersebut yaitu masalah bagaimana penerapan suatu sisten
filing benar-benar tepat dilakukan, bagaimana kegunaan penyimpanan suatu
papers atau apa yang akan diperoleh dengan penyimpanan suatu papers
dapat kita pelajari dalam ke-bijaksanaan di bidang Records Retention
Schedule.
sumber:: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab6_filing.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)